Cari Blog Ini

Senin, 19 Desember 2011

The Power of Kepepet

Kita sebagai manusia selalu menginginkan banyak pilihan terhadap sesuatu. Misalkan anak anda lulus SMA, lalu melamar di 3 universitas. Universitas pertama menerima dan meminta membayar uang pangkal. "Kita bayar dulu sedikit. Tidak apa-apa, nanti kalau diterima yang lain, kita tidak usah melunasinya. Tidak apa rugi 2 juta," begitu kata anda.
Ternyata di universitas kedua, anak anda diterima. Anda melakukan hal yang sama seperti waktu diterima oleh universitas pertama. Sedangkan di universitas ketiga yang kita dambakan malah belum keluar pengumumannya.

Ya, kita selalu bimbang. Karenanya kita selalu mencoba untuk memiliki banyak pilihan. Sudah diterima kerja di tempat A, kita masih melamar pekerjaan di tempat B dan C. "Siapa tahu nanti tidak cocok, kita bisa pindah ke B atau ke C," begitu pikir kita.

Hal inilah menjadikan kita tidak fokus dalam mengerjakan sesuatu karena banyaknya pilihan, banyaknya pintu yang terbuka dalam kehidupan kita. Kita lalu mempertahankan pintu-pintu itu supaya pilihan tersebut tetap terbuka. Sehingga kita siap untuk melompat ke pintu yang lain kalau 'kepepet' atau terjepit.
The power of kepepet, terjepit dalam suatu sudut yang kita tidak bisa kemana-mana, memaksa kita untuk melakukan satu pilihan. Karena memang tidak ada pilihan lain. Hal ini malah menurut psikolog mempunyai kekuatan yang besar untuk membuat kita melakukan hal-hal yang luar biasa dan mau berjuang habis-habisan. Kalau tidak, kita akan 'habis' karena memang tidak ada pilihan lain.

Tetapi selama anda memiliki pilihan lain, maka kita tidak akan fokus 100%. Kita selalu memikirkan, "Toh kalau tidak ada si A, kita bisa minta tolong kepada si B atau si C." Tapi kalau tidak ada yang menolong, mau tidak mau, kita harus bekerja keras mati-matian untuk itu.

Kadang kita dapat secara sengaja perlu menutup pintu-pintu lain. Kita bisa berkata, "Tidak ada yang lain kecuali ini. Mau tidak mau saya harus masuk ini. Pilihannya cuma 1." Maka itu akan membuat kita fokus dan berpikir lebih jernih. Kita akan mati-matian untuk berusaha secara maksimal. Pada akhirnya kalau kita melakukan hal ini akan membawa kesuksesan kepada anda daripada ada banyak pilihan yang bisa anda pilih.

Banyak sejarah dan bisnis menunjukkan orang yang terjepit, tidak dapat mundur lagi dan hanya punya satu pilihan, akan mempunyai semangat, energi dan kekuatan untuk maju dan mengalahkan semua rintangan. Dalam dunia perang, dimana pemimpin membakar kapalnya supaya semua serdadu tidak ada jalan kembali kecuali pergi perang dan menang, menang atau mati, maka semangatnya mengalahkan semua rintangan. Dalam bisnispun ketika kita terjepit dan tidak punya alternatif lain, menang atau mati, maka energi dan semangat kita akan begitu kuat mengalahkan segala rintangan yang ada.

Sumber : Tanadisantoso.com

Baca juga :
  1. Berorganisasi
  2. Etika Bisnis Negeri Matahari Terbit
  3. Tips Memasarkan dan Memperkenalkan Bisnis
  4. Berpikir Positif untuk Meraih Sukses
  5. Memulai Bisnis Bakat Bukan Modal Utama 

Rabu, 14 Desember 2011

Nasi Bakar untuk Pak Agung Agustino



Nasi Bakar Teri Ayam Pedas pesanan  Bapak Agung yang berkantor di GEDUNG MUSTIKA RATU, Pancoran, Jakarta Selatan pada hari Kamis, 15 Desember 2011. Sangat cocok untuk sarapan pagi, emmmm......lezatnya mengoda.


Selamat menikmati sajian dari kami.........
               

TERIMA PESANAN :
Nasi Box, Nasi Bakar, Tumpeng, Bakso untuk acara - acara seperti rapat, syukuran, ulang tahun dll

DELIVERY :
No telp : 021-32486784 / 085710103635


Baca juga :

Kamis, 08 Desember 2011

Berorganisasi

Banyak orang yang memperhatikan saya (Tanadi Santoso) aktif berorganisasi. Mereka sering menanyakan kenapa saya melakukan hal itu. "Sebetulnya apa sih keuntungan berorganisasi itu ?" tanya salah seorang teman saya dalam suatu kesempatan. Saya memang aktif berorganisasi, salah satunya di Rotary Club. Lalu aktif pula dalam Asosiasi Pengusaha Komputer Jawa Timur. International Brotherhood of Magicians. Dan kini saya mendirikan Asosiasi Pendidik Kewirausahaan.

Ada banyak hal yang bisa kita petik keuntungan dari aktif berorganisasi.
Hal pertama adalah belajar berorganisasi. Yakni melakukan manajemen terhadap organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Belajar memimpin orang yang beragam latar belakang. Belajar merencanakan, mengorganisasi dan mengkontrolnya. Dalam berorganisasi kita mendapat ilmu manajemen baik teori ataupun praktek.

Kedua, kita bisa mencari atau mengembangkan bisnis kita. Di organisasi kita bisa berkenalan dengan banyak orang. Di antara mereka bisa jadi mereka menjadi vendor kita. Atau kita malah bisa mewarkan produk dan jasa kita ke mereka.

Yang ketiga, kita bisa berkenalan dengan banyak orang yang beragam talenta dan ketrampilan. Bisa di saja di antara mereka ada yang bisa kita ajak kerjasama untuk menjalankan pengembangan bisnis kita.

Yang keempat adalah kita bisa belajar banyak hal misal kepemimpinan, kerjasama, komunikasi, dokumentasi, perijinan dan hal lainnnya. Kadang ilmu ini tak diajarkan di sekolah manapun.

Dan yang kelima, kita bisa bisa kenal dengan orang yang nantinya bisa saja cocok dan punya misi dan visi yang sama. Sehingga kita bisa bekerjasama untuk membuat sebuah bisnis baru.

Hal-hal itu semua sudah saya alami dan jalani dengan sukses ketika saya aktif berorganisasi.

Dan manfaat yang terakhir yang bisa kita dapatkan dalam berorganisasi adalah mendapatkan kesenangan dan kepuasan. Kita menikmatinya dalam bentuk persahabatan dengan para anggota organisasi dan tumbuh bersama organisasi tersebut.

Biaya yang kita keluarkan adalah sedikit material dan waktu untuk memerlihara dan mengembangkan organisasi itu. Manfaatnya jauh lebih banyak dari baya yang kita keluarkan. Carilah organisasi yang cocok dan sesuai dengan diri anda, masuk dan nikmati disana. Salam sukses selalu.

Sumber : Tanadisantoso.com

Baca juga :

  1. Etika Bisnis Negeri Matahari Terbit
  2. Tips Memasarkan dan Memperkenalkan Bisnis
  3. Berpikir Positif untuk Meraih Sukses
  4. Memulai Bisnis Bakat Bukan Modal Utama 
  5. Wiraswasta

Rabu, 07 Desember 2011

Etika Bisnis Negeri Matahari Terbit

Bapak Joko tampak bingung ketika memasuki ruang rapat di salah satu gedung perusahaan ternama di Jepang. Ia menemukan banyak muka masam yang melihat ke arahnya. Ketika ia duduk dan mulai berbicara, ekspresi masam tersebut tidaklah juga hilang, tapi malah bertambah. Ada apa gerangan? Apa yang salah? Ternyata Pak Joko terlambat 15 menit memasuki ruang rapat. Tak hanya itu, ia langsung memulai percakapan, dengan anggapan hal tersebut bisa menghemat waktu semua orang yang hadir.

Banyak pebisnis, terutama mereka yang sering bepergian, akan menemukan berbagai kebiasaan atau adat yang tidak mereka pahami. Perilaku dan tata cara dalam berbisnis bisa jadi berbeda-beda. Banyak yang bisa kita pelajari dari budaya luar tersebut, walau memang terkadang mengundang kebingungan sekaligus kekaguman. Bagi Pak Joko, terlambat 15 menit di negara asalnya sudah dianggap lumrah. Ketika ia langsung berbicara untuk menghemat waktu, di negaranya mungkin dianggap sebagai tindakan yang praktis dan to the point. Tetapi, di Negara Jepang, ternyata hal itu dianggap sebagai tindakan yang kurang sopan.

Di balik kebiasaan di setiap negara, tersimpan suatu tata krama dan tata cara khas yang menyiratkan budaya mereka. Pastinya, tidak semua bisa cocok jika diterapkan di tempat lain. Tetapi, kita harus memahami budaya suatu negara jika ingin berbisnis dan berinteraksi di negara tersebut. "Lain padang, lain belalang".
Ibarat kata, di mana tanah dipijak, di situlah langit dijunjung. Kita harus menghormati budaya orang lain jika kita memang berniat untuk menjalin kerja sama. Hal ini berlaku untuk kedua belah pihak. Tak hanya untuk pihak yang berkunjung, pihak tuan rumah pun sebaiknya menghormati budaya pihak yang berkunjung. Tetapi biasanya, pihak yang berkunjunglah yang harus lebih menghormati pihak tuan rumah.

Coba kita amati sejenak bagaimana kebiasaan para pebisnis di negara matahari terbit. Orang-orang Jepang cenderung formal dan resmi dalam mengadakan suatu perjanjian atau pertemuan bisnis. Bagi kita, orang asing (atau "Gaijin", sebutan orang Jepang untuk orang asing), kebiasaan berbisnis Jepang nampak sangat kental dengan budaya dan tradisinya, yang kemungkinan terasa kaku atau tidak terlalu cocok untuk diterapkan begitu saja di negara kita, dan bahkan di negara barat sekalipun.

Namun, jika kita perhatikan lebih dalam, ternyata banyak hal yang memang patut ditiru, seperti kebiasaan untuk lebih menghormati orang yang lebih tua, teliti dalam memperhatikan setiap detail, dan bahkan komitmen untuk bersenang-senang setelah menyelesaikan pekerjaan. Berikut adalah beberapa tradisi atau kebiasaan yang bisa kita amati dan bagaimana kita bisa mengadaptasinya untuk lebih memperkaya tata cara berbisnis kita.

Hormati Kartu Nama Orang Lain

Sebuah meeting di Jepang selalu dimulai dengan ritual pertukaran kartu nama yang dilakukan secara formal dan resmi. Ritual ini dinamakan Meishi Kokan. Dalam proses pertukaran kartu nama, orang yang diberi kartu menerimanya dengan kedua tangan, membaca kartu nama tersebut dengan teliti, membaca tulisan yang ada hingga terdengar oleh semua orang, lalu meletakkannya dalam tempat kartu nama, atau di atas meja di depannya (sehingga bisa langsung dibaca kembali apabila diperlukan). Kartu nama tidak pernah ditaruh di dalam kantong, karena dianggap tak sopan.

Pelajaran yang bisa diambil: Pertukaran kartu nama adalah cara untuk mengekspresikan rasa hormat dan menganggap penting orang lain dalam suatu pertemuan. Ini menunjukkan Anda menghargai pertemuan tersebut, sama dengan halnya Anda akan menghargai pertemuan-pertemuan selanjutnya.
Bagaimana kita mengadaptasinya: Mungkin akan terlihat konyol apabila Anda benar-benar melakukan tradisi Meishi Kokan di tempat lain. Tetapi, jika Anda menerima kartu nama dari orang lain, usahakanlah untuk membaca dan menyerap semua informasi yang ada di dalamnya. Tidak ada ruginya berusaha untuk mengingat nama lengkap orang tersebut. Sebaliknya, Anda akan terlihat kasar dan tidak sopan jika Anda langsung menjejalkan kartu nama tersebut ke dalam kantong terdekat.

Mengalah pada yang Lebih Tua

Sudah merupakan kebiasaan dalam meeting di Jepang untuk selalu memberi kesempatan pada orang yang lebih tua dan mempunyai jabatan tertinggi untuk memberikan pendapat atau komentar terlebih dahulu. Orang yang lebih tua juga selalu paling diperhatikan pendapat dan nasihatnya. Ketika membungkuk—tradisi menyapa Jepang—kita harus selalu membungkuk lebih dalam kepada orang-orang yang lebih senior.
Pelajaran yang bisa diambil: Budaya bisnis Jepang menghargai mereka yang lebih senior untuk kebijaksanaan dan pengalaman yang mereka bagikan ke perusahaan. Di Jepang, umur adalah sama dengan pangkat. Jadi, semakin tua seseorang, semakin dianggap penting pulalah dia.

Bagaimana kita mengadaptasinya: Kita bisa berusaha untuk sedikit mengalah kepada orang-orang yang lebih senior atau mereka yang berpangkat lebih tinggi. Jika Anda tidak setuju/berselisih pendapat dengan seorang manajer, keluarkan keluhan Anda secara pribadi di ruangan tertutup. Jangan pernah mempertanyakan otoritas dan kekuasaannya di depan orang lain. Ketahuilah bahwa mereka yang berada di atas Anda itu adalah memang orang-orang yang layak dipromosikan karena keahlian dan pengalaman mereka. Lain halnya jika mereka yang berada di atas Anda itu mencapai jabatannya lewat KKN, nepotisme dan suap. Anda lebih baik keluar dari perusahaan tersebut.

Tanamkan Motivasi Melalui Slogan

Banyak perusahaan Jepang memulai hari mereka dengan meeting pagi, dimana para pekerja berbaris dan menyanyikan slogan perusahaan sebagai salah satu cara untuk menanamkan motivasi dan kesetiaan terhadap perusahaan. Hal ini juga penting untuk menjaga agar semua karyawan tetap ingat akan maksud dan tujuan perusahaan.

Pelajaran yang bisa diambil: Sekilas, tradisi ini mungkin terlihat seperti aktivitas untuk "cuci otak" atau indoktrinasi. Tetapi, hal ini merupakan cara Jepang untuk menanamkan semangat kerja bagi seluruh karyawannya. Acara pagi ini berfungsi untuk terus mengingatkan misi dan visi perusahaan yang perlahan bisa menjadi kabur seiring dengan sibuknya hari-hari kerja.

Bagaimana kita mengadaptasinya: Ingatkan diri Anda setiap kali duduk di tempat kerja—apa yang sebenarnya Anda kerjakan. Refresh kembali visi, misi dan tujuan jangka panjang dalam benak Anda. Tetaplah sadar akan betapa pentingnya kerja sama tim dan seluruh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Buat daftar dari slogan Anda sendiri supaya bisa dibaca dan diingat lagi jika Anda sedang hilang atau patah semangat.

Muka Serius Tanpa Ekspresi

Anda tidak akan pernah melihat muka-muka datar tanpa ekspresi, seperti yang Anda lihat di kantor-kantor Jepang. Sesekali mungkin ada karyawan yang tertawa, tetapi para pekerja pada umumnya akan menunjukkan ekspresi muka yang datar dan serius, khususnya saat meeting. Mereka berbicara dengan nada yang rendah dan teratur. Mereka bahkan kerap menutup mata ketika mendengar dan memperhatikan pembicara—kebiasaan ini sering disalahartikan oleh orang asing yang tidak mengerti, sebagai tanda kebosanan.

Pelajaran yang bisa diambil: Orang Jepang menganggap tempat kerja sebagai tempat yang harus dihormati. Mereka jarang bercanda kecuali pada waktu luang atau istirahat. Jarang sekali ada kontak fisik antarpekerja, apalagi menepuk punggung atau kepala.
Bagaimana kita mengadaptasinya: Bagi kita, suasana kerja yang terlalu kaku dan formal mungkin terkesan menyiksa. Anda tidak perlu memperlakukan lingkungan kantor seperti tempat yang sakral, tetapi juga jangan berlaku seenaknya seperti di rumah sendiri. Sikap profesional tetap diperlukan untuk meningkatkan produktivitas. Hormati pekerjaan dan hormati orang lain. Jaga volume suara dan tertawa, karena Anda tidak bekerja sendirian di kantor.

Getol Kerja, Getol Hiburan Juga

Setelah melalui waktu kerja, para pekerja Jepang siap untuk bersantai—sangat santai bahkan. Mengunjungi bar demi bar setelah jam kerja adalah hal yang umum—bahkan sudah menjadi tradisi. Jika lingkungan kerja merupakan tempat yang formal dan resmi, bar adalah tempat para pekerja Jepang berhura-hura. Salah satu tempat favorit adalah karaoke bar, dimana semua orang diharapkan untuk ikut bernyanyi—walaupun ada dari mereka yang tidak bisa menyanyi. Selain itu, klub-klub malam juga menjadi tempat favorit, tidak hanya untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan hiburan, tetapi juga untuk saling berbagi informasi dan memperkuat tali persaudaraan dalam suatu

Sumber : Marketing online

Baca juga :
  1. Tips Memasarkan dan Memperkenalkan Bisnis
  2. Berpikir Positif untuk Meraih Sukses
  3. Memulai Bisnis Bakat Bukan Modal Utama 
  4. Wiraswasta
  5. 5 Alasan Gagal Menjadi Entrepreneur

Kamis, 24 November 2011

Tips Memasarkan dan Memperkenalkan Bisnis

Seringkali saya mendapat pertanyaan : "bagaimana caranya agar bisnis kita bisa cepat dikenal oleh banyak orang?" Mungkin ada 1.001 cara agar bisnis kita bisa dikenal, tapi satu diantaranya yang paling penting dan palin mendasar adalah dengan menyebar kartu nama sebanyak-banyaknya. Kenapa? Karena kartu nama itu sendiri adalah identitas bisnis kita dimana dalam selembar kartu yang kecil itu terdapat berbagai informasi penting tentang bisnis Anda.

Sekarang, sebelum menyimak tulisan lebih lanjut, sudahkah Anda punya kartu nama bisnis Anda sendiri ?
Dalam sekenario pemasaran dapat dikatakan kartu nama itu berfungsi sebagai salah satu alat bantu dalam menjual atau memasarkan sesuatu, baik itu berupa produk, jasa, merek, organisasi bahkan individu sekalipun. Coba tempatkan diri Anda sebagai produk atau merek yang hendak dipasarkan, maka kartu nama itu ibarat brosur yang akan menceritakan siapa Anda, apa bisnis Anda dan apa yang bisa Anda jual untuk mereka.

Seorang pengusaha pernah mengatakan, andaikan Anda adalah buku, maka kartu nama itu adalah kata pengantarnya. Untuk menelusuri intisari buku itu, kitda dapat menjajakinya melalui kata pengantar, meskipun hanya sekilas. Oleh karena itu, sempatkanlah untuk mempunyai kartu nama bisnis Anda sendiri dengan sungguh-sungguh karena selain menilai dari penampilan, gaya bicara, dan apapu yang Anda kenakan, calon klien dan konsumen juga cendrung akan memperhatikan kartu nama Anda sebagai pelengkap citra dan identitas Anda.

Pak Hermawan Kartajaya pernah bercerita bahwa saat dirinya memutuskan untuk membangun MarkPlus, yang pertama dilakukannya adalah membuat logo dan kartu nama. Ya, bukan yang lain! Karena menurutnya, kartu nama adalah elemen identitas yang saat orang lain bertanya : "Apa bisnis Anda?" Anda tidak perlu lagi menjawab dengan setengah ragu-ragu tetapi cukup dengan memberikannya kartu nama Anda dan kemudian menjelaskan dengan percaya diri siapa Anda.

Tentu saja kartu nama menjadi semakin penting perannya dalam bisnis seperti yang dikatakan oleh Tom Peters, seorang pembicara kelas dunia, bahwa kartu nama itu tidak ubahnya seperti kemasan, yang sedikit banyak menentukan apakah produk itu layak dipercaya atau tidak. Oleh karena itu, sangat penting kiranyamendesain kartu nama yang informatif dan semenarik mungkin agar dapat membangkitkan kesan pertama yang positif. Dan hal lain yang perlu juga diingat bahwa desain kartu nama yang unik dan menarik itu tidak harus selalu rumit, namun tetap harus berkesan simpel.

Dalam karyanya Make Millions Marketing, ROger Konopasek berpesan, pesona kartu nama terletak pada sifatnya yang murah, mudah (maksudnya mudah dibawa) dan meriah (meriah dalam arti kaya akan informasi). Segala data mencakup nama, jabatan, pendidikan, bidang usaha, contact number, alamat atau apa saja yang relevan terekspos di kartu nama. Bayangkan semua data yang sangat penting itu dapat disampaikan dengan media seharga hanya Rp.300 per lembar (atau bahkan lebih murah). Tetapi, ada juga perusahaan tertentu yang mencetak kartu nama dalam bentuk CD. Nah, ini relatif agak mahal. Namun, percayalah dampaknya juga akan sepadan dengan biayanya, karena CD itu akan meninggalkan impression yang luar biasa!

Satu hal yang membuat sebagian dari kita sungkan untuk memberikan kartu nama adalah tidak lain karena budaya timur yang melarang orang untuk membanggakan diri atau mengangungkan keunggulan produk secara terbuka di hadapan kenalan kita. Padahal, seharusnya kita bisa bersikap lebih bijak bahwa saat menerima atau memberi selembar katu nama haruslah dengan sikap antusias dan ucapan terima kasih. Dengan demikian, Anda akan menerima respek yang baik dari orang lain.

Sekali lagi, sudahkah punya kartu nama?
Saya bertanya kedua kalinya, karena tidak jarang saya berjumpa dengan kaum profesional yang masih juga tidak/belum memiliki kartu nama. Menurut mereka, "Kami orang back office. Hanya orang front office yang dibekali kartu nama." Atau ada juga yang mengatakan, "Bisnis saya masih kecil, jadi belum perlu kartu nama."

Memang, terkadang ada beberapa orang pada level tertentu yang sudah tidak perlu lagi kartu nama untuk menjelaskan siapa mereka. Katakanlah, Bill Gates atau mendiang Steve Jobs. Tanpa mengantongi kartu nama pun orang-orang akan tahu siapa mereka. Tetapi, saya juga yakin, sebelum mereka sukses mereka juga pasti memasarkan produk dan diri mereka melalui kartu nama.

Jadi, kembali saya ingatkan bahsa salah satu resep sukses untuk bisnis cepat dikenal orang adalah dengan mencetak kartu nama sebanyak-banyaknya dan bagikanlah kepada orang yang tepat juga sebanyak-banyaknya! Bahkan kalau perlu berikan kartu nama dua-tiga kali kepada orang yang sama pada kesempatan yang berbeda. Jangan heran, karena setiap pelaku bisnis yang berpengalaman umumnya menyimpan lebih dari 300 kartu nama yang dikumpulkan dari relasi-relasinya.Semakin banyak kartu nama Anda ada dalam list kumpulan kartu nama orang lain, akan memudahkan nama Anda akan ditemukan (setidaknya jika yang satu hilang, masih ada kartu nama Anda yang lain).
Akhir kata, selamat mengenalkan bisnis Anda pada dunia via kartu nama!

Sumber : Marketing.online

Baca juga :
  1. Berpikir Positif untuk Meraih Sukses
  2. Memulai Bisnis Bakat Bukan Modal Utama 
  3. Wiraswasta
  4. 5 Alasan Gagal Menjadi Entrepreneur
  5. 5 Penyebab Kegagalan Pelaku Ukm Mencapai Target

Selasa, 22 November 2011

(Inspirasi 3) 10 Orang Sukses yang Berawal dari Kegagalan

1. Adam Khoo

Dia adalah orang Singapura. Waktu kecil, ia adalah penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV.
Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas 4 SD, ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh 6 SMP terbaik di sana.
Akhirnya ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura. Begitu terpuruknya prestasi akademisnya, tapi lama kelamaan membaik justru karena cemoohan teman-temannya, hingga akhirnya memperoleh kesuksesan di dunia bisnis.
Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki 4 bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta. Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.

2. Albert Enstein

Siapa yang belum tahu Albert Einstein? Dialah Ilmuwan terkenal abad 20 yang terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel. Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.

3. Aristotle Onassis

Di sekolah, ia bodoh dan suka mencari perkara, mengikuti contoh banyak orang kaya. Tidak aneh kalau ia diusir dari beberapa sekolah. Ia paling sering menduduki ranking terbawah di kelasnya.
Teman-teman sekelas memuja dia, tetapi guru guru dan keluarganya berputus asa. Selagi ia masih muda, dengan mudah orang dapat melihat bahwa dia akan menjadi seorang di antara mereka yang akan menghancurkan diri sama sekali atau sukses secara gilang-gemilang. Walaupun raportnya di sekolah jauh dari bagus, bakatnya untuk berdagang dan mencari uang telah tampak sejak dini. Akhirnya dia menjadi seorang milyuner.

4. Thomas Alva Edison
Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. Ibunya pun membaca kertas tersebut yang berisi, "Tommy, anak ibu, sangat bodoh. Kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah." Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, "anak saya Tommy, bukan anak bodoh. Saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia."
Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu terbesar di dunia. Dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.
Siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya! Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya.

5. Chris Gardner

Sudah pernah nonton film atau baca buku "The Pursuit of Happyness"? Itulah kisah nyata kehidupan Christoper Paul Gardner yang diperankan oleh Will Smith. Pahit manisnya kehidupan tampaknya sudah dirasakan olehnya. Kehilangan tempat tinggal, ditinggal istri, ditangkap polisi, kesulitan membayar kredit, semuanya sudah dirasakan. Dia bukanlah seorang yang berpendidikan tinggi, tapi dia terus berusaha dan berjuang. Kini dia menjadi seorang milyuner sukses, motivator, entrepeneur dan filantropis. Sekarang dia mempunyai Gardner Rich & Co, sebuah perusahaan pialang saham.

6. Ludwig Van Beethoven

Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil yang telah mempunyai 8 anak, 3 di antaranya tuli, 2 buta, 1 mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah anda akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya? Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja membunuh salah satu komponis termahsyur di dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven.
Ketika Beethoven berumur di ujung 20an, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak, tapi akhirnya ia menjadi Komponis yang terkenal dengan karya 9 simfoni, 32 sonata piano, 5 piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak lagi.

7. Louis Braille

Louis Braille mengalami kerusakan pada salah satu matanya ketika berusia 3 tahun. Waktu itu secara tidak sengaja dia menikam matanya sendiri dengan alat pembuat lubang dari perkakas kerja ayahnya. Kemudian mata yang satunya terkena sympathetic ophthalmia, sejenis infeksi yang terjadi karena kerusakan mata yang lainnya. Kebutaan tidak membuatnya putus asa, ia menciptakan abjad Braille yang membantu supaya orang buta juga bisa membaca. Sekarang siapa yang tidak tahu Abjad Braille?

8. Abraham Lincoln

Kisah Lincoln merupakan contoh klasik orang-orang yang benar-benar berani gagal.
Gagal dalam bisnis pada tahun 1831.
Dikalahkan di Badan Legislatif pada tahun 1832.
Gagal sekali lagi dalam bisnis pada tahun 1833.
Mengalami patah semangat pada tahun 1836.
Gagal memenangkan kontes pembicara pada tahun 1838.
Gagal menduduki dewan pemilih pada tahun 1840.
Gagal dipilih menjadi anggota Kongres pada tahun 1843.
Gagal menjadi anggota Kongres pada tahun 1848.
Gagal menjadi anggota senat pada tahun 1855.
Gagal Menjadi Presiden Pada Tahun 1856.
Gagal Menjadi anggota Dewan Senat pada tahun 1858.
Akhirnya pada tahun 1860, ia dilantik sebagai presiden Amerika yang ke-16 dan menjadi salah seorang presiden yang sukses dalam sejarah Amerika.

9. Bill Gates

Nah, ada yang tidak kenal Bill Gates? William Henry Gates III, atau yang lebih dikenal Bill Gates adalah pendiri (bersama Paul Allen) dan ketua umum perusahaan perangkat lunak AS, Microsoft. Ia juga merupakan seorang filantropis melalui kegiatannya di Yayasan Bill & Melinda Gates.
Ia menempati posisi pertama dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama 13 tahun (1995 hingga 2007). Siapa sangka dia dulunya DO dari Harvard dan sebelumnya pernah bekerja sebagai Office Boy.

10. Mark Zuckerberg

Yang satu ini dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri. Bagaimana tidak, dimulai dari sebuah situs penghubung mahasiswa Harvard, ternyata banyak yang menyukainya, dengan nekat ia mengikuti jejak seniornya, Bill Gates, DO dari Harvard untuk mengembangkan situs tersebut menjadi Facebook yang kita kenal sekarang.
Tahukah Anda? Mark pernah menolak tawaran Friendster yang ingin membeli Facebook 10 juta US$, artinya sekitar Rp. 9,500,000,000 (kurs Rp. 9,500), tawaran dari viacom 750 juta dolar (Rp. 7,125,000,000,000) dan yang paling mengagetkan tawaran dari yahoo sebesar 1 miliar dolar (Rp. 9,500,000,000,000

Sumber : Marketing online

Baca juga :
1. (Inspirasi 2) Jatuh Bangun Bisnis Raja Bolen
2. (Inspirasi 1) Lompatan Kuantum Mantan Karyawan

Sabtu, 19 November 2011

Berpikir Positif Untuk Meraih Sukses

Mengendalikan diri kita untuk selalu berpikir positif memang bukan perkara yang mudah. Terkadang manusia lebih cenderung menggunakan emosi dibandingkan logikanya, sehingga kita lebih sering berpikiran negatif dengan kehidupan kita dan mudah menyerah dengan hambatan-hambatan yang sering menghadang.

Sebenarnya bila kita mau berpikir positif, dipastikan hasil yang diperoleh juga akan positif juga. Ingat, pada prinsipnya apabila kita mengarahkan pikiran kita ke jalan yang positif, maka sikap dan mental kita akan terbiasa melakukan segala hal yang baik dengan cara yang baik pula, sehingga hasil yang diperoleh tentunya juga akan ikut baik.

Namun, meskipun berpikir positif memberikan manfaat yang cukup besar bagi diri kita, tidak semua orang termotivasi untuk mencoba berpikir positif. Sebagian orang beranggapan bahwa berpikir positif tidak akan mengubah kehidupan mereka. Sehingga setiap harinya orang-orang ini hanya akan mengeluh dan merasa tidak puas dengan apa yang didapatkannya saat ini. Bahkan tidak hanya itu saja, seseorang yang berpikiran negatif cenderung menyalahkan orang lain atas kegagalan yang diterimanya. Apa Anda termasuk orang-orang yang demikian?

Untuk menghindarkan diri kita dari pikiran negatif yang akhirnya menghambat kesuksesan yang telah diimpikan. Sebaiknya mari kita perhatikan beberapa tips dan motivasi berikut yang dapat membantu kita mulai belajar berpikir positif.

Motivasi diri Anda untuk selalu optimis

Pikiran positif akan terbentuk ketika kita yakin pada diri kita dan selalu optimis dengan impian-impian yang ingin diraihnya. Biasanya orang yang optimis selalu fokus pada proses pencapaian sukses yang harus diselesaikan, sedangkan orang yang pesimis lebih fokus pada resiko kegagalan yang mungkin didapatkan serta hambatan-hambatan yang menghadang di tengah  perjalanannya. Jadi motivasilah diri Anda agar selalu optimis, sebab keyakinan itulah yang menjadi modal terbesar bagi Anda untuk mencapai sebuah kesuksesan,

Tetapkan tujuan yang ingin dicapai

Dengan menetapkan tujuan yang ingin dicapai, maka secara tidak langsung akan memudahkan Anda untuk belajar fokus mencapai goal (tujuan) dan mulai menyingkirkan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan. Mengisi hari-hari kita dengan rencana-rencana positif dan kegiatan nyata yang dapat mendekatkan kita pada tujuan yang ingin dicapai, serta membentengi diri kita dari pikiran negatif yang dapat menurunkan motivasi kita untuk mencapai kesuksesan.

Bersyukur dengan hasil yang kita dapatkan

Biasanya sebagian besar orang langsung berpikiran negatif ketika impiannya belum bisa tercapai. Kebiasaan ini tentunya harus segera Anda hilangkan. Yang perlu Anda ingat adalah " Tidak akan ada akibat jika tidak ada penyebabnya". Jadi sebaiknya lihatlah kegagalan yang Anda hadapi sebagai akibat dari sikap Anda yang belum optimal, karena itu jangan langsung menyerah dengan kegagalan yang didapatkan. Bersyukurlah dengan hasil yang didapatkan saat ini dan belajarlah dari kesalahan yang lalu untuk mencapai kesuksesan yang sempat tertunda.

Biasakan memberikan sugesti positif setiap harinya

Sugesti merupakan kekuatan atau kemampuan mempengaruhi pikiran seseorang. Dengan menanamkan sugesti yang baik setiap harinya, maka kebiasaan berpikir positif akan terbangun dalam diri kita. Dan lambat laun menjadi budaya positif yang akan bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari.

Berpikir positif untuk meraih sukses merupakan modal utama yang sebaiknya kita praktekan dalam kehidupan nyata. Latihlah diri Anda untuk berpikir positif setiap harinya, dan biarkan pikiran positif tersebut membawa Anda menuju impian yang dicita-citakan. Teruslah berkarya dan teruslah bermimpi, salam sukses


Sumber : GaleryUKM

Baca juga :
  1. Memulai Bisnis Bakat Bukan Modal Utama 
  2. Wiraswasta
  3. 5 Alasan Gagal Menjadi Entrepreneur
  4. 5 Penyebab Kegagalan Pelaku Ukm Mencapai Target
  5. Pilih Jadi Karyawan Atau Entrepreneur
  6. Berpikir Kreatif Untuk Meraih Sukses Usaha
  7. Peluang Usaha dengan Menjadi Mitra Usaha " Ayam Bakar Mbak Retno"

Kamis, 17 November 2011

Makan Siang dengan Menu Ayam Bakar Berbagai Rasa


             Nasi + Ayam Bakar berbagai pilihan rasa Ayam bakar Original, Ayam bakar Pedas, dan Ayam bakar Wijen menjadi pilihan menu makan siang Bapak Heri bersama rekan - rekan yang berkantor di TALAVERA Office Park Jakarta Selatan pada hari Jum'at, 18 November 2011. Lalapan segar dan sensasi sambal pedas manis yang menggugah selera juga tak ketinggalan menghiasi nasi kotaknya, dan sebagai pelengkap beliau memesan kering manis kentang dan buah.

Selamat menikmati sajian dari kami.........
               

TERIMA PESANAN :
Nasi Box, Nasi Bakar, Tumpeng, Bakso untuk acara - acara seperti rapat, syukuran, ulang tahun dll

DELIVERY :
No telp : 021-32486784 / 085710103635


Baca juga :

Sabtu, 12 November 2011

Manajemen Waktu Merupakan Awal Sebuah Keberhasilan

Pada dasarnya setiap orang memiliki modal waktu yang sama, 24 jam dalam sehari. Tapi mengapa ada sebagian orang yang dengan aktifitasnya mengaku "sibuk", padahal jadwal kegiatannya "tak sesibuk" orang lain yang jauh lebih padat dan powerfull. Dalam rentang waktu yang sama, bisa jadi 2 orang yang berbeda menghasilkan output yang berbeda, baik jumlah maupun kualitasnya. Mengapa?
Kondisi itulah yang menunjukan bahwa adanya manajemen waktu sangatlah penting dalam pencapaian sebuah keberhasilan. Sebab dengan manajemen waktu yang baik, seluruh kegiatan dapat terjadwal rapi dan semuanya terselesaikan. Langkah apa sajakah yang perlu dilakukan dalam mengatur waktu yang baik dan efektif? Mari kita bahas bersama tips-tips manajemen waktu yang bisa Anda terapkan setiap harinya.

1. Mulailah dengan membuat skala prioritas.

Ketika tugas atau pekerjaan kita menumpuk, waktu 24 jam per hari rasanya tidak cukup untuk menyelesaikan semua tugas tersebut. Untuk itu buatlah skala prioritas pekerjaan manakah yang paling penting dan harus segera diselesaikan, serta pekerjaan manakah yang bisa dikerjakan belakangan. Dengan begitu semua target Anda dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

2. Belajar disiplin dan tidak menunda pekerjaan.

Membiasakan diri untuk disiplin dalam mengerjakan semua pekerjaan, mendorong kita untuk segera menyelesaikannya langsung tanpa harus menunda-nunda. Sebab semakin lama kita menunda sebuah pekerjaan, maka semakin besar pula rasa malas yang kita bangun. Hal inilah yang membuat pekerjaan kita hanya akan menumpuk, tanpa ada yang terselesaikan dengan tuntas. Karena itu membangun disiplin diri menjadi langkah awal bagi Anda untuk bisa sukses menjalankan manajemen waktu yang sudah direncanakan.

3. Buatlah jadwal sebagai alat bantu manajemen waktu.

Salah satu alat bantu yang dapat mengingatkan Anda dengan segala pekerjaan yang harus diselesaikan yaitu jadwal kegiatan Anda. Usahakan Anda memiliki jadwal rencana kegiatan harian, dan pastikan Anda mencantumkan pekerjaan apa saja yang harus Anda selesaikan pada hari itu. Jadi, Anda mengingat setiap pekerjaan yang harus segera diselesaikan dan dapat mengatur waktunya dengan baik.

4. Upayakan selalu fokus dan tuntaskan setiap pekerjaan Anda.

Mengerjakan lebih dari satu tugas dalam waktu yang bersamaan tentunya tidak akan menghasilkan output yang optimal.  Lebih baik kita fokus untuk menuntaskan satu tugas terlebih dahulu, baru selanjutnya kita mengerjakan tugas berikutnya. Cara ini sangat membantu Anda untuk bekerja secara efektif, sehingga semua tujuan Anda dapat tercapai sesuai dengan target waktunya.

5. Hargailah setiap waktu yang Anda habiskan.

Manfaatkan setiap waktu yang Anda habiskan sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya saja saat jam kerja, maka gunakan tenaga dan pikiran Anda untuk fokus menyelesaikan pekerjaan dan tugas Anda. Begitu juga pada saat jam istirahat, hargai serta manfaatkanlah untuk refresing dan sejenak mengistirahatkan pikiran Anda. Sehingga pada saat masuk jam kerja, pikiran dan tenaga Anda siap digunakan untuk bekerja kembali secara optimal. Dengan menghargai waktu yang Anda miliki sesuai dengan porsinya, maka setiap jam yang Anda lewati akan memberikan manfaat bagi Anda.
Pastikan tidak ada waktu Anda yang terbuang sia-sia, karena manajemen waktu merupakan awal sebuah keberhasilan Anda. Semoga informasi tips bisnis untuk pekan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, selamat berkarya dan salam sukses


Sumber : BisnisUKM

Baca juga :

  1. Memulai Bisnis Bakat Bukan Modal Utama 
  2. Wiraswasta
  3. 5 Alasan Gagal Menjadi Entrepreneur
  4. 5 Penyebab Kegagalan Pelaku Ukm Mencapai Target
  5. Pilih Jadi Karyawan Atau Entrepreneur
  6. Berpikir Kreatif Untuk Meraih Sukses Usaha
  7. Peluang Usaha dengan Menjadi Mitra Usaha " Ayam Bakar Mbak Retno"

Senin, 07 November 2011

(Promo Heboh) Paket Hemat Bakso Balungan / Iga Sapi + Teh Botol : hanya = Rp 12.500,-



                                                
Silahkan datang ke tempat kami :
d.a Jl. Jombang Raya, Pertigahan sekolah Al Azhar Shifa Budi, Pondok Aren atau
telpon kami : 021-32486784 / 085710103635

TERIMA PESANAN :
Nasi Box, Nasi Bakar, Tumpeng, Bakso untuk acara - acara seperti rapat, syukuran, ulang tahun dll

DELIVERY :
No telp : 021-32486784 / 085710103635


Baca juga :


Minggu, 06 November 2011

Memulai Bisnis, Bakat Bukan Modal Utama

Selama ini sering kita mendengar keluhan atau alasan dari orang-orang disekitar kita yang takut memulai bisnis karena mereka tidak memiliki bakat dalam berbisnis. Mental blocking atau hambatan dari dalam diri inilah yang menghalangi seseorang untuk maju dan mencoba terjun kedalam dunia bisnis. Sehingga mereka lebih memilih posisi aman dengan menjadi seorang karyawan dan mengurungkan niatnya untuk menjadi seorang pengusaha.

Sebenarnya dalam memulai bisnis, bakat bukan modal utama. Bakat dan garis keturunan dari keluarga pengusaha, bukanlah suatu jaminan seseorang itu akan sukses menjadi seorang pengusaha. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki peluang serta kemampuan yang sama untuk menjadi seorang pengusaha. Yang membedakannya hanyalah minat dan tekad yang dimiliki masing-masing individu, sehingga sebagian ada yang berani mengambil resiko dengan mencoba berbagai peluang bisnis dan sebagian lainnya belum berani mengambil resiko karena merasa dunia bisnis bukanlah bakat mereka.

Jika sebelumnya kita sering beranggapan bahwa bakat entrepreneur tidak dapat diasah, mulai sekarang hilangkan pola pikir tersebut dan cobalah untuk mengasah jiwa entrepreneur dalam diri Anda. Saat ini sudah banyak buku panduan bisnis yang dapat Anda pelajari, banyak pelatihan bisnis maupun seminar kewirausahaan yang dapat Anda ikuti, serta banyak komunitas wirausaha yang dapat Anda jadikan sebagai salah satu lingkungan yang mendukung upaya Anda dalam memulai bisnis.
Peluang tersebut tentunya dapat Anda manfaatkan sebaik-baiknya, agar bakat bisnis yang dulunya belum ada dalam diri Anda bisa mulai tumbuh sedikit demi sedikit mengiringi kerja keras Anda dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam dunia bisnis. Sehingga impian untuk memiliki usaha tidak hanya menjadi angan-angan Anda. Karena Anda pun dapat memulainya dengan modal kemampuan yang telah Anda kembangkan.

Modal utama memulai bisnis
Dalam memulai bisnis yang terpenting adalah minat dan tekad Anda untuk menekuni bidang tersebut dengan total. Meskipun awalnya Anda tidak memiliki bakat dalam berbisnis, namun pastikan Anda memiliki minat yang cukup besar terhadap dunia tersebut. Sehingga Anda dengan senang hati rela mempelajari dan mencari tahu segala sesuatu yang berhubungan dengan bisnis.

Sedangkan tekad yang kuat perlu Anda tumbuhkan untuk meyakinkan diri Anda agar selalu konsisten dan tidak cepat menyerah dalam mengasah kemampuan di bidang bisnis. Karena memulai bisnis tidak hanya butuh waktu sehari atau dua hari saja, dibutuhkan proses dan perjuangan yang cukup panjang hingga akhirnya bisnis yang Anda cita-citakan dapat berjalan dengan lancar.

Jadi bagi Anda yang merasa tidak punya bakat di dunia bisnis, jangan berkecil hati dengan keadaan tersebut. Karena dunia bisnis dapat Anda pelajari dari banyak sumber, seperti buku-buku panduan bisnis maupun dari para ahli yang sudah sukses menjalankan bisnisnya. Nah, setelah membaca tips motivasi bisnis untuk pekan ini, selanjutnya perluas wawasan Anda tentang bisnis dan cobalah untuk mempraktekannya dari sekarang. Action now or never!!!! Selamat mencoba dan salam sukses.

Baca juga :
  1. Wiraswasta
  2. 5 Alasan Gagal Menjadi Entrepreneur
  3. 5 Penyebab Kegagalan Pelaku Ukm Mencapai Target
  4. Pilih Jadi Karyawan Atau Entrepreneur
  5. Berpikir Kreatif Untuk Meraih Sukses Usaha
  6. Peluang Usaha dengan Menjadi Mitra Usaha " Ayam Bakar Mbak Retno"
Sumber : bisnis UKM

Sabtu, 05 November 2011

(Inspirasi 2) Jatuh-Bangun Bisnis Raja Bolen

David telah merasakan pasang-surut dalam mengarungi dunia bisnis. Sekarang ia fokus mengembangkan bisnis pastry dengan mengibarkan bendera Mayasari Pastries.
Diilhami keberhasilan ibunya yang berprofesi sebagai penjahit, semangat kewirausahaan sudah tumbuh di dalam jiwa David B. Santosa sejak ia duduk di bangku sekolah. Sedikit demi sedikit David menyisihkan uang jajannya. Tujuannya hanya satu: bisa mengikuti jejak ibunya menjadi penjahit.
Lulus sekolah, tahun 1977 David akhirnya bisa membeli sebuah mesin jahit bekas. Ia pun lantas menekuni profesi sebagai penjahit. Berkat kerja kerasnya, usaha jahit-menjahit yang awalnya hanya berskala rumahan menjadi semakin besar. Ia akhirnya memiliki perusahaan konveksi di Bandung, di bawah bendera PT Bineksindo. Ia memproduksi hampir semua jenis pakaian dewasa.

Tahun 1988, David mampu mengekspor jaket training hingga ke Eropa dan menjadi pemain besar di Indonesia. Dengan dukungan lebih dari 300 karyawan, Bineksindo setiap bulan mampu menghasilkan beberapa kontainer pakaian yang siap dijual untuk pasar luar negeri. "Omset kami saat itu mencapai Rp 2 miliar," ungkap David.

Memasuki 1990-an, bisnis konveksi David mulai surut. Pecahnya Perang Teluk memukul bisnisnya secara langsung. Pengiriman barang ke luar negeri terhambat, bahkan terputus. Namun, ia tidak kehabisan akal. Ia mencoba menjadi pemasok Matahari Dept. Store dengan mengusung merek dagang Andy 'n Vania ( A n V). Perlahan usahanya kembali bergairah, tetapi tak seagresif tahun-tahun sebelumnya.

Meredupnya bisnis konveksi membuat David harus memutar otak untuk mencari bisnis baru. Tahun 1998, secara kebetulan ia bertemu seorang rekannya yang mengajaknya berdagang kue di Pasar Kue Subuh. Tanpa pikir panjang, ia langsung menerima tawaran tersebut.
Bermodal Rp 75 juta, David memulai usahanya dengan penuh keyakinan. Uang tersebut ia gunakan untuk menyewa rumah, mobil, hingga membeli peralatan produksi. Ia tak bekerja sendiri, tercatat ada lima orang yang membantunya setiap hari. Rekannya lebih banyak mengurusi masalah dapur dan keuangan. Sementara David lebih fokus ke masalah operasional. Di minggu pertama dan kedua, penjualan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kepercayaan David bahwa bisnisnya akan sukses semakin tumbuh. Namun, menjelang bulan kedua, aroma ketidakberesan pengelolaan keuangan menyengat. "Jumlah produksi yang dilaporkan turun drastis. Biasanya 600-700 dus menjadi hanya 300 dus. Omset juga menurun sampai hanya Rp 6 juta sebulan," tutur David mengenang.
Merasa dibohongi, David akhirnya memutuskan kembali ke Bandung. Namun, obsesinya menjadi pengusaha kue yang sukses tidak begitu saja padam. Apalagi, ia juga membawa semua alat produksi yang dimilikinya ke Kota Kembang. Ia mengatakan, kondisi bisnis garmennya yang semakin tidak menentu membuatnya harus mencari jalan keluar. "Usaha garmen saya hampir kolaps," ujarnya.
Berkali-kali ia mencoba membuat resep sendiri untuk bisa memulai lagi bisnis kue dari nol. Ratusan eksperimen ia coba. Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya ia menemukan resep yang ia cari selama ini. "Resep ini lebih enak daripada resep buatan rekan saya dulu," ucap David yang mengaku hampir putus asa.

Setelah menemui titik cerah, kepercayaan dirinya perlahan tumbuh kembali. Hal ini juga didorong rekannya, Senjaya Hidayat, yang membantu mengembalikan semangatnya dalam berbisnis. Hasilnya, awal 1999, Mayasari Pastries resmi didirikan di Bandung. Lucunya, nama Mayasari berasal dari nama istri Senjaya, Maya.
Gerai pertama di daerah Kebon Kawung menjadi bukti keseriusan David demi mewujudkan mimpinya menjadi pengusaha kue. Ia mengucurkan dana Rp 125 juta sebagai modal tambahan untuk memulai kembali bisnis kuenya.

Perlahan tapi pasti, Mayasari Pastries mulai tumbuh. Memasuki 2002, bisnis David semakin agresif. Meski mengaku senang, ia tak memungkiri sedikit kewalahan karena banyak tawaran untuk terus membuka gerai di sejumlah tempat. Kondisi tersebut mendorongnya membuka kerja sama dengan pihak kedua dengan sistem beli putus di awal 2004. Di tahun yang sama, bisnis konveksi David karam dan resmi ditutup total. "Saya benar-benar tak kuasa menangani bisnis ini. Makin tumbuh besar, tapi makin sulit diurus," ujar pria berusia 51 tahun ini.

Bagi David, kerja sama tersebut merupakan salah satu cara terbaik untuk membendung bisnis yang semakin melaju kencang. Kerja sama tersebut menguntungkan kedua belah pihak, baik Mayasari Pastries maupun mitra bisnis. Harga per dus kue dijual 20% lebih murah kepada pihak kedua.
Kini, setelah 12 tahun berdiri, usaha David semakin melaju pesat. Kerja kerasnya dibayar dengan hasil yang maksimal. Saat ini ia memiliki 40 gerai: 30 di Bandung, delapan di Jakarta, serta masing-masing satu di Batam dan Medan. Untuk pembangunan satu gerai dibutuhkan dana Rp 5-8 miliar (bangungan milik sendiri), tetapi untuk yang menyewa harganya jauh di bawah itu. Dari 30 gerai yang berada di Bandung, 10 gerai adalah milik pihak kedua yang menjalin kerja sama dengan sistem beli putus.
Ester Linawati merupakan salah seorang mitra David. Sejak 10 tahun lalu, Ester menjadi mitra Mayasari Pastries dengan membuka cabang di Sumber Sari, Bandung. Ester mengatakan, awalnya banyak warga sekitar yang membicarakan kue pisang bolen buatan David. Tanpa ragu, Ester pun menyambangi David untuk menawarkan kerja sama dengannya. "Prosesnya tak ribet dan cukup mudah. Sejauh ini kami diuntungkan karena produk Mayasari Pastries juga dikenal baik oleh masyarakat," ujarnya.

Setiap hari Ester memesan 100 dus untuk dijual kembali di tokonya. Tingkat penjualan mencapai 90% setiap hari. Jika memasuki hari libur ataupun akhir pekan, permintaan melonjak.
Kue yang menjadi primadona antara lain pisang bolen rasa duren dan keju. "Pelayanan dari pihak Mayasari Pastries juga tak mengecewakan. Mereka sangat on time mendistribusikan kuenya setiap hari. Jika ada keluhan, kami pun dilayani dengan baik," katanya.

Saat ini David mempekerjakan lebih dari 200 pegawai yang terbagi dalam dua
shift kerja. Setiap hari Mayasari Pastries mampu memproduksi 2.000-3.000 dus kue (satu dua berisi 12 kue) yang diproduksi di pabrik yang menampati area seluas 1.000 m2 di Sumber Sari, Bandung. Menjelang akhir pekan, kapasitas produksi meningkat hingga 4.000 dus per hari. "Hampir 95% dari kue kami terjual habis setiap hari," David mengklaim.
Setiap tengah malam, kue didistribusikan ke semua gerai, baik yang di Bandung, Jakarta, maupun Batam dan Medan, menggunakan jasa angkutan penerbangan, Merpati Airlines. Bagi pihak kedua, kue diantarkan selambatnya pukul 2 pagi. Umumnya mereka yang bekerja sama membeli 75-100 dus setiap hari.

Kue yang dijajakan antara lain pisang bolen, kue tar, dan makanan ringan. Kue pisang bolen menjadi andalan Mayasari Pastries. Selain memiliki citarasa yang enak, pisang bolen olahan Mayasari juga dikenal memiliki varian yang sangat beragam, seperti rasa keju, durian, cokelat, kacang, tape dan nanas. Pisang bolen Mayasari merupakan kue yang cukup tersohor di Bandung yang sering dijadikan sebagai oleh-oleh. Jadi jangan heran, nama Mayasari Pastries dengan pisang bolennya begitu sangat digandrungi pencinta pastry dan pelancong.

Harga per dus pisang bolen dijual mulai Rp 26.000 hingga Rp 30.000. Soal harga, kue-kue di Mayasari Pastries bisa dibilang paling kompetitif. Namun, David tidak mau kompromi dalam hal kualitas. Ia tak pernah main-main dalam memilih dan memilah bahan yang digunakan dalam membuat semua kuenya.

Erly Desianti, salah seorang pelanggan setia Mayasari Pastries, mengaku sangat cocok dan puas dengan kualitas Mayasari. Sejak pertama kali mencoba kue di Mayasari delapan tahun silam, paling tidak dua kali dalam sebulan Erly menyambangi gerainya. "Kalau sedang tidak sibuk, bisa seminggu sekali," ujarnya seraya menyebutkan, makanan favoritnya adalah pisang bolen durian.
Erly menandaskan, soal citarasa, Mayasari Pastries tidak perlu diragukan lagi. "Kalau harga justru di sini yang paling murah. Saya sudah bandingkan dengan kue dari pedagang lain. Pelayanan juga oke," ungkapnya.
Menurut David, membangun bisnis kuliner, khususnya pastry, sangat menjanjikan. Balik modalnya pun tergolong cepat, yakni tidak lebih dari setahun. "Tidak perlu menunggu lama bagi saya untuk memetik hasil."

Ia menambahkan, kesuksesan membangun bisnis kue tergantung pada kejelian melihat pasar dan pada pengembangan inovasi produk. Karena itu, ia selalu mencari eksperimen baru guna memperkaya citarasa dan jenis kuenya. Setiap tahun ia terbang ke luar negeri untuk belajar tentang roti dan pastry.
Setibanya di Indonesia, ia praktikkan apa yang ia dapat dari luar negeri. Misalnya, mulai dari adonan yang baik, pemilihan margarin yang sesuai, hingga memasukkan rasa baru pada kuenya. Dengan begitu, orang akan tertarik mencoba kue dengan rasa baru yang ditawarkan.

Kue-kue di Mayasari Pastries tidak menggunakan bahan pengawet sehingga masa kedaluwarsanya sangat pendek, yakni 3-5 hari. "Saya turun dan memantau langsung ketika proses produksi untuk memastikan semuanya sesuai dengan SOP," ungkap David.

Tak ada strategi khusus yang diterapkan David dalam membesarkan Mayasari Pastries. "Sama seperti produk-produk lainnya," ujarnya singkat. Pada tahap awal, ia menggunakan iklan di radio untuk memperkenalkan Mayasari Pastries. Ia juga pernah mengeluarkan Rp 200 juta/tahun untuk pemasangan iklan billboard di jalan protokol di Kota Bandung. "Awal-awal memang butuh awareness," kata ayah Andy Santosa (23 tahun), Vania Christianty (21 tahun) dan Cinthya Christianty (13 tahun) ini.

Untuk meperluas cakupan bisnisnya, ia bekerja sama dengan pengusaha katering di Bandung. Mayasari Pastries menjadi penyumplai kudapan pada pesanan katering yang diperoleh mitranya. Ia juga membidik segmen korporat sebagai salah satu target pasarnya. "Pelanggan korporat saya kebanyakan dari industri perbankan," ujarnya.

Saat ini, omset Mayasari Pastries mencapai Rp 300 juta/bulan, dengan margin 15%. Kontribusi pendapatan terbesar masih didapatkan dari gerai-gerai di Bandung. Ia menyebutkan, masa menjelang dan sesudah Ramadan merupakan hi-season bagi bisnis ini. Menjelang Ramadan atau tepatnya H-10 penjualan akan naik hingga 50% dari bulan biasa. Adapun pada H+2 penjualan semakin terkerek hingga 200%.

David kini sedang menjajaki untuk membuka gerai di Bali dan beberapa tempat lain di Bandung. Ia tak menargetkan berapa jumlah gerai yang mesti dibangun setiap tahun. Selain akan membuka gerai di beberapa daerah di dalam negeri, ia juga tengah membicarakan rencana membuka gerai di Singapura dan Malaysia tahun depan. Ada beberapa investor yang tertarik bekerja sama dengannya. "Saya masih tarik ulur dengan investor. Saya tak mau begitu saja meng-iya-kan. Karena, saya tak ingin gagal lagi kali ini. Everything must clear and directional," ujar pria religius ini menandaskan.(*)
Reportase: Ario Fajar/Riset: Dian Solihati



Sumber : swa online

Baca juga :
1.(Inspirasi 1) Lompatan Kuantum Mantan Karyawan

Jumat, 04 November 2011

Mengatasi Bosan Dalam Berbisnis

Rasa bosan atau jenuh adalah suatu hal yang sangat manusiawi. Semua orang pasti pernah mengalaminya dan pasti ada saja celah dimana seseorang dapat merasakan kebosanan. Baik seorang yang telah memiliki aktivitas maupun yang tidak memiliki aktivitas.

Bekerja, berbisnis, sama halnya dengan berjuang! Setiap masalah harus dihadapi dengan daya juang yang Anda miliki. Dan ada kalanya dalam berbisnis kita sering merasa bosan.

Bisnis sebenarnya sama juga dengan kegiatan lain, walaupun terlihat penuh dengan kejutan, tantangan dan dinamika, namun sesungguhnya pada suatu saat akan menimbulkan kejenuhan atau kebosanan karena mungkin tidak ada perubahan yang berarti dengan pendapatan Anda atau sudah terlalu lama menjalankan bisnis yang sama. Apalagi jika mimpi-mimpi Anda, sebagian besar telah tercapai.  Bahkan usaha yang awalnya bermula dari hobi pun bisa terhinggapi kebosanan atau kejenuhan.

Jika sudah demikian, ambillah waktu untuk melakukan rehat sejenak dari kegiatan bisnis Anda. Lakukan liburan ke luar kota bersama keluarga atau sahabat untuk refreshing. Selanjutnya lakukanlah hal-hal baru diluar rutinitas yang selama ini Anda lakukan, diantaranya:

1.   Ubah Susunan Ruang  Kerja Anda

Jika memungkinkan, Anda dapat mengubah susunan ruang kerja/ tempat usaha Anda sehingga terlihat berbeda dari biasanya. Atau jika Anda memiliki dana berlebih, Anda bisa melakukan renovasi baik dari segi interior maupun eksteriornya agar tempat usaha Anda benar-benar tampil beda dan dapat menarik konsumen atau klien bisnis Anda. Perubahan kecil dalam mengubah susunan ruang kerja, sedikit banyak akan memepengaruhi mood kerja Anda menjadi lebih fresh dan baik.

2.   Cari Ide-Ide Baru

Carilah inspirasi baru, misalnya untuk produk baru, desain baru, atau inovasi baru yang berkaitan dengan bisnis Anda. Anda bisa mendapatkannya dari hasil tempat liburan yang telah Anda kunjungi. Maka rencanakanlah perjalanan liburan Anda ke tempat-tempat yang berhubungan dengan bisnis Anda, misalnya ke sentra-sentra UKM disuatu daerah. Sehingga, bukan pikiran saja yang jadi segar namun Anda akan mendapatkan berbagai ide-ide baru yang nantinya menunjang kegiatan bisnis Anda.

3.   Delegasikan Pekerjaan

Kebosanan muncul karena rutinitas sehari-hari yang itu-itu saja yang Anda lakukan. Mungkin sekaranglah saatnya Anda mulai mendelegasikan pekerjaan rutin Anda kepada orang lain, misalnya karyawan atau asisten Anda. Maka Anda akan lebih mempunyai waktu untuk melakukan hal-hal yang lebih produktif, misalnya mencari ide-ide konsep baru untuk produk usaha, desain produk, dsb. Namun yang harus Anda ingat adalah berikan prosedur operasional standar mengenai tugas-tugas yang telah Anda limpahkan, sehingga akan meminimalkan terjadinya kesalahan atau penyimpangan jika orang lain yang mengerjakannya. Selanjutnya, Anda sesekali dapat meninjau dan meengevaluasi kinerjanya.

4.   Buat Target Baru

Jika pendelegasian telah berjalan baik, pastinya akan membawa pikiran Anda untuk mulai ekspansi usaha baru atau setidaknya ada target baru yang lebih tinggi yang ingin Anda wujudkan. Baik membuat usaha baru atau menciptakan target baru, akan membuat Anda keluar dari zona nyaman yang membuat Anda merasa bosan. Banyak pengusaha yang memanfaatkan  momentum kebosanan ini, untuk melihat peluang baru sebagai ekspansi usahanya. Namun, tetap harus diingat bahwa usaha yang ada sekarang pastikan berjalan dengan baik meski tanpa kehadiran Anda secara langsung.

5.   Kumpulkan Kembali Semangat Awal Anda

Coba ingat kembali baik-baik alasan dan niat Anda saat pertama kali memutuskan membuka usaha. Mengapa dulu Anda begitu bersemangat dalam berbisnis? Apakah karena passion atau karena keinginan untuk jadi kaya atau ada alasan lain? Impian saat baru memulai bisnis perlu Anda hidupkan lagi, karena hal ini akan membantu mengembalikan semangat Anda dan terus bertahan menjalani usaha Anda untuk terus maju.

Demikianlah tips cara mengatasi bosan dalam berbisnis. Jadilah pribadi yang semangat, kreatif dan inovatif agar Anda tidak kehilangan peluang bisnis. Salam sukses
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kamis, 03 November 2011

Ayam Bakar Wijen "Mbak Retno"


AYAM BAKAR WIJEN

Bagi penikmat ayam bakar yang bosen dengan menu ayam bakar yg hanya manis, kami Ayam Bakar Mbak Retno menyuguhkan menu yang lain dari biasanya yaitu Ayam Bakar Wijen : dengan taburan wijen membuat ayam bakar ini tidak hanya manis tapi juga terdapat sensasi gurih dari taburan wijen silahkan mencoba sensasinya Ayam Bakar Wijen kami.

Bisa datang langsung ke tempat kami :
d.a Jl. Jombang Raya, Pertigahan sekolah Al Azhar Shifa Budi, Pondok Aren atau
telpon kami : 021-32486784 / 085710103635

Kami menyediakan PESANAN : Nasi Box, Nasi Bakar, Tumpeng, Bakso untuk acara - acara seperti rapat, syukuran, ulang tahun dll

Kami juga melayani DELIVERY dengan No telp : 021-32486784 / 085710103635

Selasa, 01 November 2011

Wiraswasta

Pada jaman yang semakin kompetitif ini, menjadi wiraswasta tidaklah semudah 25 tahun lalu. Persaingan semakin tajam, situasi ekonomi tidak mendukung, teknologi merubah gaya hidup semua orang. Pulangnya generasi muda dari kuliah di luar negeri, perubahan politik ekonomi Indonesia, dan semakin merebaknya Franchise model, membuat semakin sulitnya orang yang mau memulai bisnis baru dari nol. Setelah 24 tahun lebih menjadi "entrepreneur", saya mencoba berbagi beberapa pemikiran untuk teman2 yang baru memulai atau akan memulai bisnisnya sendiri.

1. Kesempatan adalah kunci utama. Opportunity is the key. Tangkaplah kesempatan yang sesuai dengan "Passion" anda, carilah kesempatan yang sesuai dengan kemampuan anda. Kesempatan jadi kunci utama, ketajaman orservasi dan kejernihan analisa dibutuhkan untuk memilih kesempatan yang ada.

2. Lakukan saja. Just Go Do It. Tindakan, eksekusi, action, pada saat awal dari sebuah bisnis kecil, jauh lebih penting dari strategi yang komplek. Kerjakan, perbaiki kalau salah, lakukan dengan lebih baik lagi, dan mengalir. Lupakan "rencana jangka panjang", perhatikan kelakuan anda hari ini, minggu ini. Perbaiki produk, layanan, dan sikap anda melayani pelanggan. Fokus pada tindakan. Kesalahan adalah hal lumrah, perbaiki secepatnya, dan lakukan lagi.

3. Jual, jual, jual. Selling is more important than Marketing. Menjual adalah kemampuan kunci yang harus ada pada setiap wiraswasta. Bakat alam atau pelatihan, tetap saja salesmanship adalah kunci utama pada pengembangan awal seorang entrepreneur. Word Of Mouth, referensi, dari mulut ke mulut (dari email ke facebook), adalah satu2nya marketing yang cocok. Iklan TV atau koran, sering terlalu mahal untuk kebanyakan wiraswasta baru. "Story" adalah senjata kuat untuk menebarkan "Core Talkable Difference" bisnis anda pada "Segmen Market" anda.

4. Carilah karyawan yang mencintai pekerjaannya dan percaya pada visi anda. Hire people who embrace your vision. Saat perusahaan masih kecil, kita tidak mampu mencari profesional yang mahal, maka penting untuk bisa memilih karyawan yang percaya dan cinta pada apa yang kita kerjakan. Kita membutuhkan skillset yang pas untuk setiap pekerjaan, tapi pada awal sebuah bisnis, kita butuh orang yang bisa "all round", bisa macam2, dan yang terpenting punya semangat dan optimisme dan keyakinan yang tinggi akan suksesnya bisnis kita.

5. Carilah teman, sahabat, network yang mendukung bisnis anda. Build good Network. Kenalilah orang kunci yang bisa mensupport bisnis anda, bentuk jaringan persahabatan yang tepat. Jangan hanya berharap dari mereka, tapi lakukan hal2 yang menguntungkan mereka. Jadikan mereka sahabat, jadikan mereka laskar bisnis anda.

6. Belajar, belajar, belajar. Learn, re-Learn and keep Learning. Semua pemula selalu punya banyak kesalahan, baik asumsi ataupun proses berbisnis. Belajar, dan perbaiki, dan lakukan lagi. Apalagi bila anda sukses, seribu peniru akan memasuki bisnis yang sama dengan anda. Belajar yang berkesinambungan, baik dari membaca, tanya orang, ikut seminar, internet, ataupun cara apapun lainnya, selalu akan menjadi kunci untuk memperkaya kemampuan bisnis kita, menjadi lebih kompetitif, lebih tajam, lebih hebat dalam berbisnis.

7. Menggapai Langit, Menginjak Bumi. Dream high, but keep your feet to the ground. Setiap bisnis dimulai dengan mimpi. Tetapi kita harus selalu ingat akan realitas, dan "menginjak bumi". Kerendahan hati dan tingginya mimpi harus diseimbangkan dalam melakukan bisnis. Peliharalah mimpi anda, hari yang menyakitkan dapat diobati dengan mimpi indah saat akan masuk tidur. Mimpi dan optimisme adalah obat kita menghadapi pahitnya awal bisnis.

8. Bertahanlah, awal bisnis selalu sulit. Try to Survive. Sementara semua buku bisnis mengajarkan "segmentation, targeting, positioning, branding, differentiation" dan seterusnya, kita bertahan pada hari ini makan apa, besok jual apa, dan bagaimana membayar tagihan listrik ini. Data amerika: 51 persen bisnis tidak bertahan dalam 5 tahun pertamanya, itupun termasuk franchise dan bisnis kedua atau ketiga dari orang yang sudah sukses. Saya kira buat pengusaha awal hanya 1 dari 5 pebisnis awal yang mampu mempertahankan bisnisnya pada 3 tahun pertama. Penghematan pengeluaran, fleksibilitas untuk berkompromi, merubah arah bila tidak tepat, dan keteguhan untuk terus berjalan, adalah hal2 yang akan membuat kita mampu bertahan pada awal bisnis kita.

9. Selalu optimis dan bersikap positip. Positive Thinking and Opimism. Kemampuan kita merangkul kesulitan, menghadapai kepahitan, menerima kegagalan sementara dengan dada terbuka, serta selalu optimis bahwa kita bisa dan besok adalah hari yang lebih cerah adalah hal yang penting. Pandangan bahwa sukses hanya tinggal ditikungan jalan depan, menjadikan perjalanan kita lebih dapat ditolelir, lebih mampu kita lewati, betatapun sulitnya. Terbukalah akan setiap kesempatan, dan siaplah akan segala malapetaka. Jangan pernah putus asa.

10. Mengharap keberuntungan. Expect Luck. Betapapun tidak percayanya kita pada faktor tersebut, tetap saja faktor "x" ini menjadi salah satu kunci penting sukses tidaknya bisnis anda. Timing yang pas, kenal orang yang tepat, kebetulan yang tidak terduga, dan banyak hal yang tidak kita perkirakan bisa membuat bisnis kita menjadi jauh lebih sukses atau jauh lebih buruk dari rencana semula.

Itulah 10 hal yang saya anggap penting dalam memulai bisnis baru. Tentu, doa dan keyakinan anda pada Agama masing2 menjadi kunci spiritual dan emotional yang penting, bahkan saya yakin banyak yang akan menganggap hal tersebut adalah nomor satu dalam kehidupan bisnisnya.

Catatan ini saya buat untuk jenis bisnis baru kecil yang dimulai dari awal, bukan untuk para "franchisee" dan bukan untuk bisnis besar yang membutuhkan 10 Milliard Rupiah atau lebih untuk memulainya. Pada jenis Franchise dibutuhkan keteguhan mengikuti aturan main franchisornya, dan untuk bisnis besar dibutuhkan "Business Plan" yang lebih detail.

Setiap pemimpin atau wiraswasta membutuhkan kemampuan teknis, kemampuan analisa dengan ketepatan keputusan, dan kemampuan emotional dalam mengembangkan bisnisnya. Membutuhkan knowlgde, skill dan attitude yang pas. Ada banyak buku, video, semiar, pendidikan pendek dan panjang yang akan mempertajam kemampuan kita dalam berbisnis, saya hanya mencoba mengawali 10 hal yang saya anggap penting dalam memulai bisnis baru. Selamat berbisnis, salam sukses selalu.

*Tanadi Santoso.

Refleksi ini adalah hasil pemikiran saya, dan ditulis untuk teman2 pebisnis baru dan yang merencanakan masuk dalam bisnis baru. Semoga membantu.

Sumber : www.tanadisantoso.com

Rabu, 26 Oktober 2011

Berpikir Kreatif Untuk Meraih Sukses Usaha

Berbicara mengenai kesuksesan tentunya setiap pelaku usaha selalu berharap untuk bisa mewujudkannya. Bahkan berbagai macam cara pun mulai dijalankan para pelaku usaha untuk bisa mencapai kesuksesan yang telah diimpikannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan para pelaku usaha untuk meraih kesuksesannya yaitu dengan selalu berpikir kreatif.

Untuk bisa menciptakan sebuah peluang usaha yang tahan banting di tengah gempuran persaingan pasar, terkadang dibutuhkan adanya kreativitas yang tinggi agar bisa tercipta sebuah inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya. Selain itu, para pelaku usaha juga dituntut untuk selalu berpikir kreatif guna meningkatkan nilai tambah yang mereka miliki dan memenangkan persaingan pasar yang ada disekitarnya.

Jadi, wajar adanya bila para entrepreneur sukses selalu diidentikan dengan sekelompok orang yang tak pernah lelah untuk berkreasi. Karena setiap harinya mereka harus menggunakan kreativitasnya untuk mempertahankan eksistensi usahanya. Lalu, langkah apa saja yang bisa dilakukan para pelaku usaha untuk meraih puncak suksesnya?

Berikut ini beberapa tips motivasi bisnis yang bisa Anda jalankan untuk meraih sukses usaha.

Miliki mimpi yang besar

Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk menggantungkan mimpi mereka setinggi-tingginya. Namun sebagai pelaku usaha, tentunya mimpi yang Anda citakan juga harus didukung dengan usaha yang realistis. Sehingga mimpi besar yang telah Anda tuliskan bisa terwujud sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan, bukannya menjadi impian kosong di siang bolong. Karena itu, mulailah dengan mengerjakan sesuatu yang kecil untuk menggapai mimpi besar yang telah Anda inginkan.
Ciptakan ide yang unik, buatlah konsep yang bagus, dan optimalkan proses eksekusinya.
Untuk meraih mimpi besar yang Anda inginkan, bisa dimulai dengan menciptakan sebuah ide segar yang belum pernah ada sebelumnya. Setelah ide tercipta, maka buatlah konsep yang matang untuk mewujudkan ide-ide tersebut. Terakhir, setelah perencanaan benar-benar sudah matang, maka lakukan semua proses eksekusi dengan optimal agar ide kreatif yang Anda miliki menghasilkan inovasi baru yang memberikan nilai tambah bagi perkembangan usaha Anda.

Tak lelah untuk berinovasi

Ketika seorang pelaku usaha berhasil menciptakan sebuah karya, maka Ia tidak boleh berpuas diri dengan produk yang dihasilkannya. Teruslah berkreasi untuk merancang inovasi-inovasi baru yang akan diluncurkan pada periode berikutnya. Sebab, kehadiran sebuah produk baru tidak hanya menarik perhatian konsumen, namun juga menarik perhatian para kompetitor untuk menduplikasi produk tersebut. Karenanya, jangan pernah lelah untuk berinovasi, karena kompetitor Anda juga tidak lelah untuk menduplikasi.

Senang dengan tantangan

Seorang pengusaha yang sukses memiliki mental yang kuat dan berusaha menikmati setiap tantangan dalam perjalanan usahanya. Saat orang lain terlena dengan kemapanan yang telah didapatkan, maka seorang pelaku usaha cenderung berani mengambil sebuah resiko untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Mereka tidak lelah untuk terus berkarya dan menjadikan tantangan sebagai teman baiknya hingga mencapai puncak kesuksesan.

Selalu belajar dari pengalaman

Untuk menjadi pengusaha yang sukses, tidak ada salahnya bila Anda belajar langsung dari pengalaman para pengusaha yang telah berhasil mencapai puncak kejayaannya. Dari mereka, Anda bisa mengambil beberapa strategi jitu yang mengantarkan mereka meraih suksesnya. Disamping itu, Anda juga bisa mendapatkan pelajaran penting dari pengalaman-pengalaman yang dimiliki para entrepreneur sukses, baik pengalaman pahitnya dalam memulai usaha maupun pengalaman mereka untuk mengembangkan usahanya.

Semoga kelima tips bisnis yang telah kita bahas bersama bisa memberikan manfaat bagi para pembaca. Jangan pernah lelah berpikir kreatif untuk meraih sukses usaha, karena kesuksesan bisnis Anda sepenuhnya berada di tangan Anda. Teruslah berkarya dan salam sukses. Maju terus UKM Indonesia !!!
Sumber : Bisnis UKM


Selasa, 18 Oktober 2011

(Inspirasi 1) Lompatan Kuantum Mantan Karyawan

Dari karyawan, dia menjadi pemilik usaha. Dari tersendat, bisnisnya kini bergulir cepat. Apa yang dilakukannya?

Bila dipandang dari luar, bengkel Car Spa tidak ada istimewanya. Bengkel di kawasan Jelambar, Jakarta Barat, ini hanya sebuah bangunan sederhana untuk reparasi dan perawatan mobil. Beberapa mobil diparkir berjajar menunggu giliran diperbaiki.

Namun, jangan keliru. Tidak ada yang mengira bahwa di lokasi itu juga terdapat kantor CV Grokindo yang beromset Rp 2,5-3 miliar tiap bulan atau sekitar Rp 36 miliar per tahun. Ini adalah pemain penting yang memasok automotive consumable products. Contoh produknya: oli mesin, minyak rem, karpet mobil, waterbased pain dan car care. Produk itu dipasok ke sejumlah prinsipal perlengkapan otomotif besar, seperti Sika, Henkel, 3M, BASF, Shell Oil, NPC Grease dan Hazet.

Grokindo juga memasok langsung ke pabrikan agen tunggal pemegang merek. Ia menggaet Mercedes-Benz Indonesia, Astra Daihatsu Motor dan Nissan. Hampir semua merek mobil terkenal menjadi konsumen Grokindo, kecuali Suzuki dan Toyota.

Siapa sosok di balik kesuksesan Grokindo?

Perkenalkan, namanya Sumadi. Kehidupan pria yang hanya lulusan SMA ini sungguh berwarna. Bagaimana tidak, berawal dari seorang karyawan bagian penjualan di Grokindo tahun 1998, enam tahun kemudian nasibnya berbalik 360 derajat: menjadi pemilik. Kok bisa?
Sumadi sejatinya bukanlah orang otomotif. Setamat SMA (1990), dia bekerja di bagian pembelian pabrik mesin jahit merek Butterfly. Tiga tahun lamanya profesi itu dijalani. Setelah sempat bekerja Glodok, kelahiran Jakarta, 7 Juli 1974, ini akhirnya bergabung dengan Grokindo sebagai tenaga penjual door-to-door ke bengkel atau perusahaan.

Nasib orang memang hanya Tuhan yang tahu. Dalam perkembangannya, usaha Grokindo suram, bahkan sempat mati suri. Tahun 1998, melihat peluang untuk perusahaan ini masih terbuka lebar, Sumadi dan tiga mitranya – salah satunya adalah pemilik lama Grokindo – sepakat menghidupkan kembali perusahaan yang lesu darah ini. Modal patungan Rp 350 juta mereka dapat dengan menjual mobil dan mengagunkan surat berharga untuk mendapat pinjaman uang.

Saat itu kondisi pasar dunia otomotif sedang lesu. Maklum, krisis moneter masih terasa dampaknya. Namun, Sumadi dkk. terus bertahan mendatangi para pembeli produk automotive consumable products. Dan kegigihan ini terbayar. Grokindo menggeliat. Omset di kisaran Rp 300-400 juta saban bulan dikantongi. Sumadi dkk. pun tersenyum.

Pada 2000-04, sekalipun kian menggeliat, Grokindo cenderung stagnan. Dan pada kurun ini, tepatnya tahun 2004, Sumadi tergerak mengakuisisi saham rekan-rekannya dan menjadi pemilik tunggal perusahaan. Gayung ini rupanya bersambut. Para mitra tidak keberatan dengan keputusan tersebut.

Lama berkiprah di Grokindo, jejaring Sumadi terhitung luas. Kebetulan, banyak pemasok yang sudah dikenalnya dengan baik. "Produk pertama dan terpenting yang kami pegang adalah 3M. Waktu itu mereka butuh mitra yang menjual produk kimia," ujar pehobi diving dan fotografi ini mengenang klien perdananya. Diakuinya, merek 3M menjadi pintu gerbang untuk masuk ke dunia bisnis perlengkapan otomotif yang sulit ditembus. Maklum, 100% pabrik mobil menggunakan produk-produk 3M.

Diceritakan Sumadi, produk Grakindo dipakai dari "A" sampai "Z". Yaitu, sejak proses awal pembuatan mobil hingga mobil sudah terbentuk sempurna dan diparkir di tempat terbuka. Diawali dari proses press start, finishing dengan amplas dan proses pengecatan — saat dicat banyak defect dan debu yang menempel sehingga cat meleleh; dalam proses itulah dibutuhkan produk chemical buatan Grokindo. Setelah itu, masuk ke tahap assembling, seperti pemasangan bangku dan dashboard, hingga mobil itu diparkir di lapangan yang terkena sengatan sinar matahari atau hujan. Pada tahap ini pun, produk-produk Sumadi masih dibutuhkan.
Setelah 3M, Grokindo berhasil menembus Sika dan BASF. Lalu, karena kelengkapan dan kualitas produknya, Grokindo mampu meyakinkan ATPM Mercedes-Benz Indonesia. Awalnya, Mercedes hanya based on purchase order dengan omset Rp 3-4 juta/bulan, dan kini Grokindo ditunjuk sebagai pemasok tunggal semua jenis consumable product otomotif untuk pabrikan mobil buatan Jerman itu. "Sekarang nilai omset untuk Mercedes mencapai miliaran," ungkap ayah tiga anak ini.

Terkait kerja sama dengan Mercedes tersebut, Grokindo dipercaya sebagai pemasok logistik. Ia diberi ruang seperti gudang di pabrik Mercedes dan menempatkan 7-8 karyawan di sana di bawah supervisi Sumadi langsung. Diibaratkan Sumadi, gudang Mercedes mirip supermarket, karena jika membutuhkan segala kebutuhan otomotifnya, klien tinggal beli di gudang itu.

Bagi Sumadi, Mercedes dianggap sebagai keberhasilan tersendiri. Wajarlah, karena sulit menembus pabrikan mobil Eropa yang bergengsi itu. Contoh, untuk pengadaan karpet mobil saja bahannya diimpor langsung dari Jerman.

Setelah Mercedes, klien berikutnya adalah Daihatsu. Rata-rata volume produksi bulanan mobil Mercy lebih kecil ketimbang Daihatsu, yaitu dengan perbandingan 20:20.000. Alhasil, kebutuhan Daihatsu akan consumable product juga lebih gede.

Tantangan bisnis Grokindo adalah soal jaminan stok produk. "Kalau kehabisan barang, staf kami langsung terbang belanja ke Malaysia atau Singapura, karena jika menunggu kiriman dari mitra di luar negeri, terlalu lama," Sumadi menjelaskan. Untuk bahan baku, dia mengklaim, 90% impor dan 10% lokal. Produk lokalnya: isolasi atau masking tape, thinner dan beberapa pernik perlengkapan otomotif lainnya.
Tidak hanya soal kualitas produk dan layanan yang dibenahi. Sumadi pun berusaha memodernkan proses kerja Grokindo melalui sistem komputerisasi. Guna menunjang bisnisnya, dia tidak segan merogoh kocek US$ 35 ribu untuk membeli solusi SAP dari Metrodata. Investasi ini dia perkirakan balik setelah tiga tahun. Sistem teknologi informasi ini mampu menghubungkan koneksi kantor Grokindo dengan tiga titik: di tempat Mercedes, kawasan Jelambar dan Slipi.

Sumadi juga tidak lupa memikirkan ekspansi. Karena itu, Grokindo merambah bisnis bengkel dengan membuka Car Spa. "Bengkel ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengenalkan produk Grokindo lebih jauh," ujar bos 25 karyawan ini. Diakuinya, melalui Car Spa, Grokindo pun mendapatkan kontrak kerja sama dengan Shell sebagai platinum independent workshop. Predikat ini diklaimnya sebagai satu-satunya untuk bengkel di Jakarta.

Keberhasilan membesarkan Grokindo mendapat acungan jempol dari para mitra bisnisnya. "Sumadi adalah sosok yang gigih," ujar Budi Prasetyo memuji. Manajer Logistik Mercedes-Benz Indonesia itu berpendapat, berkat kegigihannya, Sumadi mampu meyakinkan pihak Mercedes, sehingga kini menjadi distributor tunggal automotive consumable product. "Sejauh ini kami puas dengan pelayanan Grokindo," imbuhnya.

Budi menambahkan, komitmen Sumadi terhadap pelanggan patut dicontoh. Pasalnya, dia selalu bertindak cepat bila pihak Mercedes membutuhkan sesuatu. "Apabila ada masalah, Sumadi langsung datang untuk menangani," ucapnya tandas. Komitmennya juga ditunjukkan dengan memberikan 7-8 anak buah yang standby di pabrik Mercedes untuk membantu.

Pendapat Aldrin Santosa memperkuat opini Budi. "Decision making Pak Sumadi sangat cepat dan mau turun langsung jika klien ada masalah. Beliau mampu memimpin dan memotivasi karyawan dengan baik," tutur Manajer Penjualan 3M Indonesia itu.

Ke depan, Sumadi masih akan fokus menggarap pasar B2B. Menurutnya, bermain di pasar B2C sangat riskan lantaran besarnya ancaman pembayaran macet. Dia berharap, empat tahun lagi mampu ekspansi ke pasar Asia. Kini Grokindo mulai menjajaki menjadi pemasok untuk
mendukung kebutuhan anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia. Sumadi pun menargetkan kenaikan omset di atas Rp 2,5 miliar per bulan, lima tahun mendatang. "Kami juga mulai masuk untuk menyuplai produk engineering, seperti robot untuk otomatisasi peningkatan kapasitas produksi. Kami yang menawarkan ke pabrik tersebut," ujarnya. ***
Reportase: Yurivito Kris Nugroho
Sumber : SWA online